Ini Alasan Indonesia Menolak Penundaan SEA Games

Kepastian pembatalan itu diketahui dalam surat pernyataan yang dikirim Presiden ASEAN Para Sport Osoth Bavilai kepada Kementerian Pemuda dan Olahlaraga (Kemenpora). (Foto: net)

Gempita.co- Delapan dari 11 negara anggota Federasi Pesta Olahraga Asia Tenggara atau SEA Games keberatan dengan proposal Vietnam untuk menunda kompetisi karena kekhawatiran COVID-19, menurut Dewan Olimpiade Malaysia (OCM).

Kantor Federasi SEA Games mengadakan pertemuan khusus pada Rabu (9/6) untuk membahas proposal tersebut, kata OCM dalam sebuah pernyataan.

Bacaan Lainnya

Vietnam akan menjadi tuan rumah SEA Games dua tahunan dari 21 November hingga 2 Desember.

Sebelumnya pada hari Rabu, media Vietnam melaporkan bahwa negara tersebut telah memberi tahu negara-negara anggota tentang rencananya untuk menunda Olimpiade hingga Juli 2022 karena situasi COVID-19.

“Karena meningkatnya jumlah kasus COVID-19 di wilayah tersebut, maka menjadi keinginan Panitia Penyelenggara Vietnam untuk menjadi tuan rumah SEA Games edisi ke-31 dengan cara yang aman dan terjamin,” bunyi pernyataan OCM dilansir Channelnewsasia, Kamis (10/6).
Delapan dari 11 negara anggota keberatan dengan penundaan karena “jadwal olahraga yang sibuk” tahun depan, kata OCM.

“Selain itu, banyak negara sudah berada di tengah-tengah persiapan untuk Olimpiade,” bunyi pernyataan itu.

“Kantor Federasi SEA Games akan bekerja sama dengan Panitia Penyelenggara Vietnam dalam dua minggu ke depan untuk solusi yang akan diajukan ke Dewan Federasi SEA Games untuk pengesahan.”

ESPN, mengutip presiden Komite Olimpiade Filipina Abraham Tolentino, mengatakan Brunei, Kamboja, Indonesia, Malaysia, Filipina Singapura, Thailand dan Timor Leste memilih menentang penundaan. Dua suara yang datang dari Vietnam dan Myanmar sementara Laos abstain. Tolentino mengatakan dalam laporan itu bahwa keputusan akhir masih ada di Vietnam.

Dewan Olimpiade Nasional Singapura (SNOC) berpartisipasi dalam pertemuan Rabu untuk membahas opsi-opsi untuk SEA Games ke-31, juru bicara dewan mengatakan kepada CNA.

“NOC Vietnam mempertimbangkan respon NOC, serta kalender Olimpiade utama yang padat pada tahun 2022.”

“NOC Vietnam selanjutnya akan melanjutkan diskusi dengan pemangku kepentingan masing-masing tentang opsi yang tersedia,” kata juru bicara itu.

Kasus COVID-19 di Vietnam telah melonjak sejak akhir April hingga mencapai lebih dari 9.500, menurut data yang dikumpulkan oleh Universitas Johns Hopkins. Kasus harian baru melebihi 200 pada sebagian besar hari dalam seminggu terakhir.

Negara ini telah mencatat 55 kematian. Hanya 0,04 persen dari populasinya yang telah divaksinasi penuh, menurut data yang dikumpulkan.

Pos terkait