GEMPITA.CO-Kabar gembira datang dari kapal selam KRI Nanggala-402 milik TNI Angkatan Laut yang sempat dinyatakan hilang sejak dini hari tadi, Rabu 21 April 2021.
Kabar terbaru, telah muncul kontak dari kapal selam tempur buatan Jerman itu.
Staf Ahli Menkominfo, Henry Subiakto juga turut mendoakan keselamatan para crew yang saat ini masih terjebak di dalam kapal selam tersebut.
“Semoga bisa kembali ke atas atau bisa segera diselamatkan seluruh crew dan isi kapal selam tersebut, amin yra,” cuitnya seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari akun Twitter @hendrysubiakto, Kamis, 22 April 2021.
Sementara itu, dikutip dari akun Twitter Jurnal Maritim, kontak dengan kapal selam KRI Nanggala-402 sudah bisa dilakukan, hanya saja salah satu alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI itu masih belum mampu untuk kembali naik ke permukaan.
Menurut laporan tersebut, lewat sonar aktif diketahui ada pergerakan di bawah laut di sekitar tumpahan minyak (oil spill).
Kapal selam KRI Nanggala-402 juga diprediksi mengalami masalah pada electric pump (mesin pendorong elektrik) dan baterai.
“Terima kabar: Sudah ada kontak dengan KRI Nanggala 402 namun Kasel belum bisa naik ke permukaan. Hasil SONAR aktif REM: ada pergerakan bawah laut dengan V 2.5Kts di sekitar lokasi oil spill,” bunyi pernyataan Jurnal Maritim.
”Diperkirakan ada masalah pada electric pump dan baterai,” lanjut pernyataan tersebut.
Kapal selam KRI Nanggala-402 dinyatakan hilang kontak sejak pukul 04.30 Waktu Indonesia Tengah (WITA) di perairan Bali.
Kapal selam yang dibuat oleh perusahaan pembuat kapal Howaldtswerke-Deutsche Werft (HDW) ini rencananya akan melakukan uji coba tembak torpedo di perairan Bali.
Akan tetapi, KRI Nanggala-402 malah hilang kontak dengan pusat komando TNI Angkatan Laut.
KRI Nanggala-402 dilaporkan hilang beberapa setelah mendapatkan izin untuk menyelam. Kapal selam ini dilaporkan hilang kontak pada pukul 03.00 WITA.
Kapal selam type 209/1300 itu sedianya akan mendukung angkatan perang TNI Angkatan Laut dalam latihan serta uji coba rudal yang digelar di Laut Bali.