Selain Covid-19, Singapura Hadapi Serangan Wabah Demam Berdarah

Badan Lingkungan Nasional Singapura memperingatkan penduduk adanya peningkatan risiko demam berdarah dalam bulan-bulan berikutnya/Foto: net

Gempita.co – Negara jiran Singapura kini dihadapi dengan meningkatnya wabah demam berdarah di tengah kasus virus corona baru (COVID-19) yang sampai saat ini belum mereda.

Badan Lingkungan Nasional (NEA) Singapura, Senin (18/5/2020) melaporkan hingga 16 Mei jumlah kasus demam berdarah mencapai 529 kasus.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Kasus ini lebih tinggi dari 300 hingga 400 kasus mingguan dalam empat bulan pertama tahun ini. Bahkan NEA telah memperingatkan penduduk Singapura adanya peningkatan risiko demam berdarah dalam bulan-bulan berikutnya.

“Ketika kita memasuki bulan-bulan yang lebih hangat ke depan, peningkatan risiko penularan demam berdarah yang lebih tinggi menjadi perhatian,” kata NEA, seperti diberitakan Channel News Asia, Senin (18/5/2020).

Meningkatnya kasus demam berdarah ini disebabkan oleh percepatan siklus perkembangbiakan dan pematangan nyamuk Aedes Aegypti serta periode inkubasi yang lebih pendek dari virus dengeu.

Saat ini sekitar 84 persen dari 821 kluster dengeu yang diketahui telah ditutup, namun kenyataannya kluster besar masih tetap bertahan.

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali